Gun The NEXT GENERATION

Minggu, 08 Desember 2013

GO GREEN ! BERANGKAT HIJAU :v

Sejak isu pemanasan global yang lebih dikenal dengan global warning ramai dibicarakan orang, baik ditingkat internasional maupun lokal, secara drastis kesadaran lingkungan menjadi point penting dalam kehidupan manusia. Tiba-tiba saja gerakan Go Green menjadi begitu popular dan bergerak secara serempak di hampir seluruh penjuru dunia. Lalu apa sesungguhnya Go Green itu?


Setiap aspek kehidupan pun dipenuhi dengan gerakan peduli lingkungan, mulai dari penataan rumah/kantor yang ramah lingkungan, hingga kebijakan perusahaan yang melabeli diri dengan spanduk Go Green yang dipasang mencolok di sejumlah kantor dan event kegiatan. Padahal, dalam beberapa dekade silam, tak banyak pihak yang peduli terhadap isu ini. Jika pun ada, lebih banyak di dominasi oleh NGO lokal dan internasional.

Beragam cara pun dilakukan, demi menekan beban yang harus ditanggung bumi, sebagai akibat dari pemanfaatan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Sudah jadi rahasia umum pula, betapa setiap tahun laju deforestasi selalu meningkat, sehingga total tutupan hutan sebagai penyangga kesinambungan ekosistem terganggu, berakibat pada timbulnya perubahan iklim dan bencana alam, seperti banjir dan longsor. Belum lagi, buangan gas emisi kendaraan bermotor, rumah tangga dan pabrik turut andil menjadikan Bumi ini semakin panas.

Secara umum global warming atau yang lebih dikenal dengan pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Penyebab utama terjadinya global warming ini adalah peningkatan efek rumah kaca yang terjadi di bumi. Sehingga jangan heran, jika hanya dalam hitungan tahun, perubahan suhu di Bumi menanjak drastis. Hal ini ditandai dengan semakin sedikitnya luas tutupan es di kutub utara dan selatan, akibat rontoknya es-es dikawasan tersebut.

Padahal, pada awalnya, efek rumah kaca sangat berguna bagi makhluk hidup di Bumi, karena efek rumah kaca menyebabkan atmosfir bumi menjadi hangat. Kondisi hangat inilah yang membuat bumi nyaman untuk ditinggali oleh semua makhluk hidup. Apabila efek rumah kaca ini tidak ada, maka bumi menjadi planet yang sangat dingin.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, efek rumah kaca mengalami peningkatan yang signifikan dalam mengkibatkan terjadinya pemanasan global, yakni meningkatnya suhu permukaan Bumi dan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim.

Selain itu dapat berakibat pada terganggunya hutan dan ekosistem lain sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Salah satu dampak pemanasan global adalah dengan melihat perilaku orangutan (Pongo Pygmeus) di pedalaman Kalimantan. Dulu satwa aboreal ini hidup di pucuk-pucuk pohon dengan memakan buah dan serangga, namun, kini akivitas orangutan lebih banyak di bawah.

Jika global warming tidak segera diatasi akan menyebabkan dampak yang lebih besar yakni hilangnya pulau-pulau yang berakibat pada perubahan wajah peta dunia kita. Bencana ini disebabkan naiknya permukaan laut akibat mencairnya gunung es di kawasan kutub. Jika kondisi ini dibiarkan terus, besar kemungkinan generasi mendatang yang paling menanggung akibatnya.

Lalu, mereka hanya bisa mendengar legenda tentang keajaiban alam yang tak bisa mereka nikmati. Berawal dari kesadaran, beberapa ilmuwan di dunia berupaya keras untuk dapat mengurangi dampak global warming ini, salah satunya dengan mengkampanyekan gerakan go green.

Secara sederhana, Go Green itu merupakan propaganda yang biasa digunakan dalam kampanye peduli lingkungan, atau bisa juga dikatakan sebagai gerakan 'back to basic' kesadaran lingkungan. Porpaganda ini tujuannya macam-macam, termasuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan.

Praktek dari wacana ini, termasuk mengurangi konsumsi karbon tiap orang per kapita (carbon footprint) atas berbagai sumber daya; baik yang tidak bisa diperbarui seperti; minyak bumi, gas dan mineral, dan sumber daya kritis seperti pohon, air, lahan marginal, bahan-bahan kimia pembuat polymer(plastik), dan turunannya.

Sejatinya, gerakan Ini bukan sekedar gerakan moral dalam membangun kesadaran terhadap lingkungan, tetapi lebih jauh merupakan gerakan taktis dan strategi guna mengantisipasi perubahan iklim di masa sekarang dan yang akan datang. Singkatnya, gerakan Ini tentang suatu era pembaruan pikiran dan perbuatan konkrit yang taktis untuk mengintegrasikan kehidupan.

Kini, manusia tidak lagi dibatasi oleh sekat-sekat geografis dan batas negara dalam membangun sebuah kesadaran komunal. Tak dapat dipungkiri, manusia terdidik yang tinggal di Bumi mulai sadar akan pengtingnya konsep pembangunan yang berkesinambungan (sustainability). Itulah paradigma yang terlihat dari fenomena bola salju 'revolusi lingkungan' sekarang ini.

Meski di tataran ideologis, semua orang percaya akan kelestarian alam. Pertanyaan turunan yang muncul adalah bagaimana cara aktualisasinya dalam kehidupan sehari-hari. Mubazir jika kesadaran itu tidak dipraktekkan.

Umumnya, saat semua orang ditanya tentang pentingnya penyelamatkan lingkungan, secara serempak pasti menjawab, YES. Tetapi, mereka belum paham, jika menyelamatkan lingkungan akan ber dampak pada pengorbankan kesenangan mereka, misalnya pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, tidak merokok, tidak menggunakan listrik secara berlebih, hingga pengurangan penggunaan pendingin ruangan. Atau yang lebih ekstrim, tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang merusak lingkungan.

So, gak salah jika Go Green merupakan hadiah termahal yang dapat kita berikan pada anak cucu kita. Konsep Go Green atau kembali ke alam dengan memperhatikan kondisi lingkungan, sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan mengurangi ancaman pemanasan global.

Karena itu, secara sistematis ada beberapa prinsip baku yang sudah menjadi semacam acuan dalam gerakan Go Green di seluruh dunia. Prinsip ini dirangkum dalam symbol yang gampang diingat, yakni 4R. Adapun 4R yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari guna meminimalisir residu atau hasil akhir adalah:
  1. Reduce atau yang bisa kita sebut dengan mengurangi adalah upaya kita dalam kehidupan dalam mengurangi barang-barang ataupun material yang biasa kita gunakan. Karena dengan meminimalisir hal tersebut akan dapat mengurangi sampah yang dihasilkannya.
  2. Reuse atau memakai kembali yaitu dengan cara membeli barang-barang yang bisa dipakai kembali atau barang yang bukan sekali pakai. Perkembangan zaman yang semakin maju menciptakan barang-barang sekali pakai untuk meringankan pekerjaan kita, namun dampak yang dihasilkannya sangat berbahaya, karena akan menyebabkan menumpuknya sampah dari barang tersebut.
  3. Recycle yaitu mendaur ulang, kini sudah banyak cara untuk dapat memanfaatkan sampah menjadi barang daur ulang yang bernilai, dengan cara seperti ini kita dapat mengurangi sampah dan menjadikannya barang yang berharga.
  4. Replace yang bisa kita artikan dengan mengganti yaitu berusaha mengganti barang-barang yang merusak lingkungan dengan barang-barang yang ramah lingkungan, sehingga barang-barang tersebu jika menjadi sampah dapat di degradasi secara alami.

Dengan 4 prinsip ini, diharapkan beban yang mesti di tanggung Bumi bisa berkurang, atau setidaknya jumlah buangan hasil akhir tidak meningkat secara drastis. Oleh karena itu, mari kita budayakan dan laksanakan gerakan go green, menjadi bagian dari gaya hidup kita. Karena tidak ada upaya yang paling signifikan, kecuali dimulai dari diri sendiri. Itu sebabnya, menyelamatkan lingkungan paling efektif dimulai dari hal-hal kecil. Saatnya mengurangi ancaman global warming dengan memulai kehidupan yang Go Green. 
Dan saya mendukung kegiatan Go Green ini dengan menanam pohon Jeruk Nipis dan menghemat semua bahan yang ada di bumi ini, untuk masa depan anak cucu kami.


 

Senin, 21 Oktober 2013

PEKERJAAN TIK 2





HP : HANDPHONE?

Pendapat dari teman saya :
Mengapa siswa SMP Pius Bakti Utama Gombong tidak diperbolehkan membawa Handphone di sekolah?

Karena handphone dapat menggangu konsentrasi siswa dalam proses pembelajaran. walaupun tidak digunakan saat pelajaran, tapi bisa saja saat pelajaran siswa tersebut terus-menerus memikirkan handphonenya. jadi konsentrasi pecah.


Apakah siswa smp pius boleh membawa  handphone? dan mengapa?

Tidak, karena biasanya anak remaja suka ngelanggar peraturan & suka nekat. Walaupun boleh bawa  handphone, terus ada aturan waktu pelajaran tidak boleh main  handphone, mesti tetap pada nekat main  handphone.

Pendapat dari saya : 

Apa dampak positif dari membawa handphone di sekolah?
  1. Dapat mencari informasi dari handphone tersebut.
  2. Jika ada masalah di sekolah kita dengan mudah menghubungi keluarga kita
  3. Untuk mencatat hal-hal penting yang kita butuhkan  
 Apa dampak negatif dari membawa handphone di sekolah? 
  1. Siswa akan tergiur dan memainkan handphone saat jam pembelajaran
  2. Dimanfaatkan untuk mencontek saat tes atau ulangan
  3. SISWA TIDAK DAPAT MEMPERTANGGUNG JAWABKAN JIKA HANDPHONE HILANG 
Sedikit cerita saja dari saya :  
Saat pelajaran saya pernah melihat GURU yang sedang bermain handphone, sesaat dia bermain handphone GURU itu malah menelpon seseorang 15mnt. Ada lagi GURU yang lupa mematikan handphone dan itu sangat mengganggu pelajaran. Apakah itu teladan? Apakah peraturan itu hanya untuk siswa? Saya menginginkan bahwa peraturan Dilarang membawa Handphone dihapus, karena semestinya handphone dapat berguna bagi kita jika kita menggunakan dengan positif. 

 Semoga hal yang saya berikan dalam tulisan blog ini bermakna bagi sekolah.

Mohon maaf jika ada salah kata, kalimat yang kurang berkenan dan salah ketik. Sekian pendapat dari saya dan teman saya. TERIMAKASIH.




Sabtu, 19 Oktober 2013

Newbie Photograph


Berawal dari Pecinta Bis, saya menyukai hal ini. Dan saya mendapat kritikan dari teman-teman untuk tidak motret bis lagi. dan hal itulah yang menjadi semangat untuk berusaha membperbaiki hal yang aneh ini. Sekarang saya mempunyai pandangan, pertama hoby tetap lanjut dan photograph juga sedang saya tekuni. Saya masih pemula. Mohon beri kritikan atau saran supaya saya dapat mempelajari lagi.
Ini adalah jepretan saya sendiri :
Sunset

Bumble Gum Ice Cream 
  













Panning
Terang adalah sumber kehidupan


 Fire Attack


Lampu kota kecil "Gombong"


PECINTA BIS
 

 Istirahat sejenak di pinggir jalan, karena usia yang tidak lagi cukup untuk bekerja


Selasa, 24 September 2013

Ulangan Harian TIK

 PENGGUNA  NARKOBA












Data pengguna narkoba di Indonesia
  • 4.000.000 pengguna narkoba di Indonesia
  • 20 %    pengguna remaja pelajar
  • 70%     siswa siswi di 12 kota besar pernah mendapatkan tawaran narkoba dari temannya
  • 83.000 pelajar SD SMP SMA pengguna narkoba di 12 kota besar
Sumber : Badan Narkotika Nasional (DetikCom, 25-06-06)
              http://blogtik-smppigo.blogspot.com/

Pendapat saya mengenai berita tersebut :
>  Saya tidak setuju dengan semua itu karena narkoba dapat merusak citra pelajar maupun orang yang menggunakan narkoba tersebut. Narkoba dapat menimbulkan dampak bagi fisik, sosiologi, dan dapat menyebabkan kematian, seharusnya mereka mengerti dampak-dampak dari narkoba.  
> Sedangkan, menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (“UU 5/1997”), pengertian psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
> Penyebab dari itu semua yaitu, kurangnya pengawasan dari orang tua (pelajar dan remaja). Dan penyebab dari pengguna narkoba Indonesia yaitu, terlalu banyaknya kurir narkoba, selundupan narkoba yang tidak dapat diantisirpasi, untuk obat menghilangkan stress dan harga yang lumayan terjangkau.
> Solusi dari itu semua adalah orang tua harus memberi arahan yang benar terhadap anaknya yang sebagai pelajar. Dan pemerintah mengadakan sosialisai narkoba di masyarakat, aparat lebih teliti dalam penyelundupan narkoba, melakukan rehabilitasi untuk pengguna narkoba yang ditangkap supaya mereka dapat lebih mengerti tentang narkoba dan pemerintah membagi-bagikan poster banner stiker tentang anti narkoba.
> Solusi itu diambil karena mudah untuk dilakukan, pemerintah tidak kehabisan dana APBN untuk semua itu karena murah biaya. Masyarakat akan mudah mengerti atas penjelasan pemerintahan ataupun orang lain.
> Sebagai salah seorang generasi penerus bangsa, saya akan lebih berhati-hati bergaul dengan orang lain.akan menurut orang tua dan tidak akan mencoba-coba narkoba karena saya adalah penerus generasi bangsa sebagai citra penerus yang baik, anak indonesia yang baik dan sebagai pelajar indonesia yang baik.

Senin, 23 September 2013

Pekerjaan Rumah T.I.K.

"Garuda Muda", Harapan di Tengah Krisis Sepakbola Indonesia

Juara Piala AFF U-19 tuntaskan dahaga gelar selama 22 tahun.
Senin, 23 September 2013, 04:30 WIB

VIVAbola - Masyarakat sepakbola Indonesia sedang diliputi euforia. Ungkapan rasa bangga tak henti-hentinya berkumandang setelah tim nasional Indonesia U-19 menjadi kampiun Piala AFF U-19. Keberhasilan ini menjadi sebuah titik cerah di tengah terperosoknya prestasi timnas dalam dua dekade terakhir.

Sepakan penalti Ilham Udin Armain mengarah ke pojok kanan bawah gawang Timnas Vietnam yang dikawal Lee Van Troung. Sang kiper gagal membaca bola dengan baik. Sepakan itu membuat publik yang memenuhi Gelora Delta Sidoarjo bersorak-sorai.

Setelah disajikan laga 90 menit yang penuh tensi tinggi, suporter juga dibuat dag-dig-dug selama 30 menit perpanjangan waktu. Permainan keras penuh peluang disajikan kedua tim. Namun, tak ada gol yang tercipta.

Babak adu penalti tidak kalah seru. Kedua tim sempat saling unggul. Bahkan, pemenang baru ditentukan oleh penendang ke sembilan. Saat itulah, Ilham menjadi pahlawan kemenangan "Garuda Muda".

Pantas saja kemenangan ini disambut meriah oleh berbagai elemen suporter di tanah air. Bagaimana tidak, terakhir Indonesia menjadi juara pada SEA Games 1991. Itu pun bukan pada kalender FIFA. Jika di ajang konfederasi Asia, torehan timnas masih jauh dari prestasi.

Gelar ini juga menjadi yang pertama untuk Indonesia di level U-19. Sebelumnya, anak-anak muda tanah air selalu mentok di fase grup selama tiga kali ikut di Piala AFF U-19, yaitu pada tahun 2002, 2005 dan 2011 silam.

Harapan di Tengah Krisis


"Pertama yang ingin saya sampaikan, jadikan kemenangan hari ini sebagai momentum kemajuan sepakbola Indonesia. Publik harus bangga dengan gelar ini, setelah 21 tahun dahaga (tanpa gelar)," tutur pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, usai menganggkat trofi juara.

Ucapan coach Indra tentu bisa dimengerti jika anda memperhatikan kondisi sepakbola Indonesia saat ini. Buruknya pretasi timnas sekitar satu dekade terakhir ditambah  carut-marut kondisi politik di jajaran elit Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Namun, "angin segar" berhembus ditengah upaya PSSI meningkatkan prestasi timnas. Bahkan, Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, tertangkap kamera berulang kali mengucapkan syukur usai kemenangan ini.

Namun, Indra mengingatkan bukan berarti semua sudah selesai. Gelar juara ini malah dinilai sebagai batu pijakan menuju prestasi-prestasi gemilang berikutnya.

"Saya berharap ini terus berlanjut karena muaranya bukan juara di AFF. Tapi bagaiamana prestasi itu terjaga hingga level senior," lanjut pria yang mendedikasikan dirinya untuk pembinaan usia muda tersebut.

Timnas U-19 tidak bisa bersantai diri. Setelah mendapat predikat juara Asia Tenggara, skuad "Garuda Muda" harus membuktikan kualitasnya di Kualifikasi Piala Asia U-19. Irvan Dimas Darmono cs bergabung di Grup G, bersama Korea Selatan, Laos dan Filipina.

Semoga Menular


Keberhasilan timnas U-19 patut menjadi gambaran kekuatan Indonesia. Tim ini mampu tampil gigih dalam bermain, tak kenal menyerah dan mampu keluar dari tekanan. Identitas seperti ini yang kerap hilang dari tubuh "Garuda".

Mental yang kedodoran, terlalu nafsu menyerang, tegang di saat menentukan sampai membuat kesalahan-kesalahan elementer menjadi "penyakit lama" timnas Indonesia di level manapun. Namun, DNA negatif itu mulai pudar di tubuh tim U-19.

Meski dinilai menang beruntung oleh pelatih Vietnam, penampilan Indonesia patut mendapatkan kredit. Hal ini diharapkan menular baik ke level bawah maupun atas sekalipun. Bahkan, timnas senior patut berkaca pada daya juang adik-adiknya.

Sekarang, giliran Timnas Indonesia U-23 yang mengemban tugas berat. Andik Vermansyah dan kawan-kawan harus melalui kerasnya persaingan dengan negara-negara Timur Tengah di Islamic Solidarity Games (ISG).

Namun, target utama yang jadi incaran seluruh suporter Indonesia adalah medali emas SEA Games 2014 di Myanmar. Kegagalan saat menjadi tuan rumah dua tahun lalu harus dibayar tuntas oleh tim asuhan Rahmad Darmawan tersebut.

Sedangkan untuk Timnas Senior, daya juang dan semangat pantang menyerang "Garuda Muda" patut dicontoh saat tampil di Pra-Piala Asia 2015 mendatang. Lawan-lawan berat seperti China, Arab Saudi maupun Iran bukan tidak mungkin untuk dikalahkan.

Tapi tiket menuju Australia tahun depan bukan target utama yang disodorkan PSSI pada Jacksen F Tiago. Skuad "Garuda" tentu ingin menuntaskan penantian mereka di Piala AFF dan menjadi kampiun di regional Asia Tenggara.

Kegagalan demi kegagalan di masa lalu harus segera dilupakan untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Sekarang kita melihat kedepan, ke arah prestasi yang sudah ditorehkan oleh anak-anak muda Indonesia di Jawa Timur semalam. Bukan tidak mungkin, ini adalah awal dari kebangkitan kembali Indonesia jadi "macan Asia". 
Sumber : http://bola.viva.co.id/news/read/446110--garuda-muda---harapan-di-tengah-krisis-sepakbola-indonesia 

Pendapat saya mengenai berita tersebut :
> Saya setuju dengan semua yang dikatakan pada berita diatas karena memang ini patut dicontoh dan harus dipertahankan, tetap semangat garuda muda! dan semoga ini dapat terulang kembali.  Mungkin sudah 22 tahun tidak mendapatkan gelar, dan timnas suapaya termotivasi oleh kegagal itu.

Senin, 09 September 2013

Bis Mania Comunity Pencinta Bis Se-Indonesia

Saya adalah orang yang agak gila atau stress karena saya pecinta bis. Banyak orang yang menganggap hal itu aneh akan tetapi orang yang berkata begitu pasti tidak tau apa yang saya dan teman-teman kerjakan. Saya dan teman-teman suka menggali ilmu tentang mesin bis dan pokoknya BIS selain bis TIDAK. Bis itu mesin yang bodoh bagi mereka yang tidak suka. Bis bagi kami adalah suatu hobi yang dapat memberi ilmu, pengetahuan dan segala hal yang kami belum mengerti. Ini adalah salah satu contoh foto hasil jepretan saya



Pecinta bis se-Indonesia juga ada Komunitasnya yaitu Bus Mania Comunity, siapa saja boleh ikut. kunjungi Websitenya http://bismania.org/

Rabu, 04 September 2013

KARANG TARUNA "GARDA MUDA 07" RW 07 SEMANDING, GOMBONG, KEBUMEN, JAWA TENGAH.

Minggu, 25 Agustus 2013. Karang Taruna "Garda Muda 07" mengadakan Lomba untuk memperingati hari Kemerdekaan RI walaupun sudah lewat, semangat nasionalisme peserta sangat besar. Acara ini 100% pemuda-pemudi yang mengadakan, kami hanya dibimbing oleh pembina karang taruna. Ini adalah event kami yang pertama, tetapi hasil sangat memuaskan. Kami banyak belajar dari Karang Taruna, karena dapat menjalin kerjasama, persahabatan, gotong royong, membantu dan masih banyak lagi yang kami dapat dalam organisasi ini. Ini ada hasil jepretan saya, walaupun jelek tapi saya sudah berusaha untuk mendapatkan hasil yang bagus.
 

"Bendera Indonesia yang berkibar seperti semangat yang berkibar di atas tiang tinggi"



Setiap peserta lomba panjat pinang anak - anak diberi waktu 20 menit untuk menggapai batang pintang yang sudah diberi berbagai macam barang. Mereka sangat kesulitan karena oli yang melekat dibatang pinang sangat licin. Mereka pun terus berupaya untuk menggapai batang pinang yang sudah diberi barang. Karena mereka bersemangat, mereka pun berhasil menggapainya. Kami juga menyediakan lomba panjat pinang khusus untuk dewasa, untuk lomba dewasa, tidak ada aturan karena batang pinang sangat tinggi. Para pemanjat sangat kesusahan karena batang begitu tinggi dan licin. Semua lomba ini bertujuan untuk mewujudkan rasa CINTA TANAH AIR, bersemangat, kompak, tidak putus asa dan menjalin hubungan erat dengan sesama.


       Maaf jika banyak kata-kata yang salah atau tidak berkenan dan foto-foto saya yang jelek ini, mohon dimaafkan. DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE-68.